5 Istilah Proses Pemesinan yang Wajib Diketahui

Ilustrasi mata bor untuk proses drilling dalam proses pemesinan

PT Samudra Metalindo Sejahtera – Proses pemesinan (machining) merupakan proses untuk menghasilkan suatu produk jadi yang berbahan baku logam. Sekitar 60-80 persen dari seluruh proses pembuatan suatu mesin yang sempurna melewati proses pemesinan.

Proses permesinan adalah proses pemotongan atau pembuangan sebagian bahan dengan maksud untuk membentuk produk sesuai hasil akhir. Proses pemotongan ada yang menggunakan mesin perkakas (tooling systems) atau proses pemotongan non-konvensional.

Dalam artikel ini, kita akan mengenal lima proses pemesinan yang paling sering pada industri manufaktur. Kelima istilah tersebut, yakni proses penyekrapan (shaping), proses penggurdian (drilling), proses pembubutan ( turning), proses penyayatan/frais (milling), dan proses gerinda (grinding).

Proses Bubut (Turning)

Dalam proses bubut, benda kerja berputar pada sumbu utamanya, sementara alat potong bergerak secara linear untuk menghilangkan material, menghasilkan bentuk silinder atau kerucut. Proses ini cocok untuk pembuatan poros, cincin, dan komponen berbentuk silinder lainnya.

BACA JUGA: jenis material dalam proses pemesinan

Proses bubut pada awalnya hanya dimanfaatkan untuk memotong produk silinder, tapi seiring perkembangannya bubut dapat untuk proses yang lebih kompleks seperti pembuatan lubang, ulir, tirus, crankshaft, knurling dan lainnya.

Proses Frais (Milling)

Proses frais (milling) adalah proses pemotongan benda kerja yang melibatkan penggunaan alat potong berputar dengan beberapa mata potong untuk menghilangkan material dari benda kerja yang diam.

Ini memungkinkan pembuatan berbagai bentuk, seperti permukaan datar, alur, dan profil kompleks. Mesin frais digunakan untuk operasi ini. Proses milling sangat fleksibel dalam pembuatan komponen dengan berbagai bentuk geometris.

Jika berdasarkan jenis pisau, arah penyayatan, dan posisi relatif pisau terhadap benda kerja, maka terbagi ke dalam tiga yaitu frais periperal (slab milling), frais muka (face milling) dan frais jari (end milling).

Mesin CNC Milling
Ilustrasi mesin CNC milling yang sedang bekerja. FOTO: Daniel Smyth/pexels.com

Proses Gurdi (Drilling)

Gurdi atau drilling merupakan proses pemesinan yang paling sederhana dibandingkan proses pemesinan yang lainnya, namun 75 persen dari proses pemotongan material menggunakan proses ini.

Proses gurdi adalah proses pembuatan lubang silinder pada benda kerja menggunakan alat potong berputar berbentuk silinder dengan alur berupa helix. Hasil pemotongan (chip/beram) keluar melalui alur yang ada pada mata bor.

Proses ini berlaku dengan mesin bor, mesin bubut, atau mesin frais, tergantung pada kebutuhan spesifik. Drilling merupakan salah satu proses dasar dalam pemesinan untuk pembuatan lubang awal sebelum proses lain seperti tapping atau reaming.

Proses Sekrap (Shaping)

Sekrap adalah proses pemesinan saat alat potong bergerak maju mundur secara linear untuk menghilangkan material dari permukaan benda kerja. Sebutan untuk alat sekrap adalah ketam atau serut.

Proses ini untuk menghasilkan permukaan datar atau bentuk tertentu pada benda kerja. Mesin sekrap cocok untuk pembuatan slot, alur, atau permukaan datar pada benda kerja dengan ukuran besar.

Proses Gerinda (Grinding)

Grinding adalah proses pemesinan yang menggunakan roda abrasif berputar untuk menghilangkan material dari permukaan benda kerja, menghasilkan permukaan yang sangat halus dan presisi tinggi.

Proses ini untuk finishing akhir pada komponen yang memerlukan toleransi ketat dan kualitas permukaan tinggi, seperti pada industri otomotif.

Nah, demikian merupakan istilah yang paling lazim pada proses pemesinan. Dengan membaca artikel ini, pembaca akan semakin tahu tentang industri manufaktur. (src)

Scroll to Top