PT SAMUDRA METALINDO SEJAHTERA – Setelah mengetahui keunggulan solid milling, kita akan berkenalan dengan indexable milling. Solid milling dan indexable milling adalah dua pendekatan berbeda dalam operasi pemesinan, khususnya dalam proses milling.Â
Masing-masing metode memiliki keunggulan dan aplikasi yang paling sesuai, namun pilihan di antara keduanya juga tergantung pada berbagai faktor seperti material pengerjaan, tingkat presisi, kompleksitas benda kerja, serta pertimbangan biaya.
Apa itu Indexable Milling?
Indexable Milling menggunakan badan alat milling dengan insert karbida dengan opsi penggantian sesuai keinginan. Insert ini memiliki beberapa sisi potong. Jika satu sisi tumpul atau rusak, penggantian insert memungkinkan, tanpa perlu mengasah ulang seluruh alat.
Indexable milling mempunyai banyak keunggulan, di antaranya:
- Lebih Ekonomis untuk Diameter Besar
Badan alat terbuat dari material lebih murah seperti baja, sedangkan insert-nya dari karbida. Hanya insert yang perlu penggantian saat aus. - Pemesinan Diameter Besar
Indexable milling tersedia dalam ukuran besar, bahkan hingga Ø315mm untuk face mill. - Hemat Waktu
Penggantian insert lebih cepat daripada mengasah ulang alat solid, sehingga mengurangi waktu henti. - Cocok untuk Beban Berat
Teknik ini tahan terhadap beban dan gangguan pemotongan yang besar sehingga ideal untuk pemesinan berat. - Insert Beragam
Insert tersedia dalam berbagai grade untuk berbagai jenis material. Anda hanya perlu mengganti insert sesuai material yang dipotong. Hal ini berbeda dengan alat solid yang seluruhnya harus penggantian.
Kendati demikian, pendekatan ini juga mempunyai kelemahan. Alat indexable umumnya tidak sekaku (rigid) alat solid. Hal ini bisa memengaruhi hasil akhir permukaan dan akurasi.
Toleransi holder indexable umumnya juga lebih longgar, sehingga presisinya bisa lebih rendah dibanding alat solid. Pendekatan ini tidak cocok untuk aplikasi presisi tinggi, bentuk rumit, atau pemesinan mikro.
BACA JUGA: Solid Milling: Keuntungan dan Kekurangan

Alat ini tidak cocok untuk diameter kecil. Produk ini umumnya hanya tersedia mulai dari Ø10mm ke atas, sehingga tidak bisa digunakan untuk pemesinan mikro. Mesin berdaya rendah juga mungkin tidak cukup kuat untuk menjalankan alat indexable berukuran besar.
Oleh karena itu, untuk operasi pemotongan berat dengan gaya potong tinggi seperti roughing atau semi-roughing, metode ini adalah pilihan yang direkomendasikan karena mampu menangani gaya potong dan konsumsi daya yang besar.
Namun, jika operasi melibatkan pemotongan halus yang membutuhkan akurasi tinggi dan hasil akhir yang presisi, maka solid milling akan lebih cocok digunakan. (sms)
Foto utama oleh Connor Lucock via Pexels.com