Masalah Chipping pada Proses Turning: Penyebab dan Cara Mengatasi

masalah chipping saat proses turning

PT Samudra Metalindo Sejahtera – Dalam dunia pemesinan, turning atau proses pembubutan memegang peranan penting dalam berbagai industri. Namun, kehadiran masalah chipping pada ujung potong alat dapat menjadi mimpi buruk bagi produksi.

Chipping adalah kerusakan pada bagian tepi alat potong yang dapat mengganggu kualitas pemrosesan dan efisiensi produksi.

Turning sendiri adalah proses pemotongan logam dengan cara memutar benda kerja sambil memajukan alat potong. Meskipun terlihat teratur, chipping sering muncul sebagai masalah yang tak terduga.

BACA JUGA: Mengenal Cutting Tools Secara Singkat

Penyebab chipping sendiri cukup beragam. Pertama, pemilihan alat potong yang kurang tepat sering menjadi biang keladi. Jika material dan kekerasan alat potong tidak sesuai dengan material benda kerja atau jika geometri alat potong tidak memiliki desain yang baik, maka alat potong akan mudah menerima tekanan berlebih saat pemotongan berlangsung.

Misalnya, jika alat potong memiliki kekerasan yang rendah sementara benda kerja memiliki tingkat kekerasan tinggi. Alat potong tersebut rentan mengalami chipping akibat gaya potong yang besar.

Selain itu, penentuan parameter pemotongan yang tidak rasional juga menjadi penyebab umum terjadinya chipping. Kecepatan potong yang terlalu tinggi, feed yang berlebihan, atau depth of cut yang tidak sesuai dapat menyebabkan alat potong menerima beban yang melebihi kapasitasnya, sehingga memicu terjadinya chipping.

masalah chipping pada turning
Contoh masalah chipping pada ujung alat turning. Foto: berltpcbn.com

Konsekuensi dari chipping tidak bisa kita anggap remeh. Pertama, chipping akan sangat mempengaruhi kualitas pemesinan. Setelah ujung alat potong mengalami kerusakan, akurasi pemotongan dan kekasaran permukaan benda kerja menjadi terganggu. Hal ini menyebabkan deviasi ukuran dan permukaan yang tidak sesuai spesifikasi.

Kedua, produktivitas menurun karena alat potong perlu penggantian, dan kerusakan yang sering terjadi dapat menyebabkan downtime mesin, yang pada akhirnya mengganggu jadwal produksi. Selain itu, chipping juga meningkatkan biaya produksi akibat seringnya penggantian alat potong.

BACA JUGA: Memahami Mesin CNC: Prinsip Kerja dan Jenisnya

Untuk mengatasi masalah chipping ini, perlu beberapa langkah preventif. Dalam pemilihan alat potong, harus sesuai dengan material yang akan diproses dan persyaratan pemesinan. Misalnya, gunakan alat potong karbida untuk material yang keras, atau gunakan alat potong dengan lapisan pelapis untuk kebutuhan presisi tinggi.

Dari sisi parameter pemotongan, kecepatan potong, feed, dan depth of cut harus sesuai secara rasional. Selain itu, proses pemesinan juga bisa optimal dengan meningkatkan kestabilan mesin agar getaran dapat berkurang.

Zhengzhou Berlt, sebagai produsen terkemuka alat potong CBN, telah merumuskan berbagai strategi dalam menghadapi masalah chipping. Dengan pengalaman puluhan tahun pada bidang pemesinan, Berlt hadir untuk membantu Anda mengatasi tantangan ini demi peningkatan kualitas dan produktivitas dalam industri manufaktur. (sms)

Scroll to Top