PT Samudra Metalindo Sejahtera – Solid milling merupakan salah satu pendekatan yang penggunaannya banyak dalam proses milling. Pendekatan ini menggunakan alat potong yang terbuat dari satu bahan padat, biasanya dari baja kecepatan tinggi (HSS) atau karbida.Â
Alat ini memiliki ujung pemotong (cutting edge) yang berfungsi menghilangkan material saat berputar. Alat milling solid tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, termasuk end mill, slot drill, ball nose, rippers, dan lain-lain.
Keuntungan dan Kekurangan Solid Milling
- Kekakuan Tinggi
Alat solid milling umumnya lebih kaku (rigid) dibandingkan alat indexable, menghasilkan permukaan akhir yang lebih baik dan akurasi dimensi lebih tinggi. - Presisi Tinggi
Pendekatan ini sangat cocok untuk aplikasi yang membutuhkan toleransi ketat dan hasil akhir presisi. - Diameter Kecil
Teknik ini paling sesuai untuk diameter kecil dan umumnya lebih hemat biaya hingga ukuran Ø16mm. - Kedalaman Potong
Pada diameter kecil, alat solid sering memiliki kedalaman potong lebih optimal, terutama dalam versi long reach atau extra long. - Versatilitas Geometri
Alat milling tersedia dalam berbagai bentuk seperti radius sudut, ball nose, dan rougher. - Cocok untuk Mesin Daya Rendah
Beberapa penggunaan cutters, seperti jenis HSS atau Powder Metal dapat pada mesin manual atau yang berdaya rendah.
Kendati demikian, solid milling juga mempunyai beberapa kelemahan. Metode ini membutuhkan biaya tinggi untuk pemesinan diameter besar. Untuk diameter lebih dari Ø16mm, alat karbida solid bisa lebih mahal dan memiliki biaya penggantian lebih tinggi.
BACA JUGA: 3 Rekomendasi Milling Chuck Ann Way
Frekuensi penggantian alat juga cenderung lebih sering. Jika mata potong aus, penggantian untuk seluruh alat (yang akan mengurangi diameter) menjadi wajib. Selain itu, alat dari karbida solid cenderung lebih rapuh dan mudah patah, terutama saat memotong material keras atau kondisi pemesinan tidak stabil.

Jenis Tool Holders
- ER Collet Chuck
Alat ini serbaguna dan umum digunakan dalam aplikasinya. ER Collet Chuck menyediakan akurasi runout sekitar 10 mikron sehingga cocok untuk pemotongan ringan hingga sedang. - End Mill Holder (Side Lock Arbor)
Ini adalah metode konvensional untuk menjepit alat solid dengan shank Weldon. End Mill Holder merupakan holder yang umum ditemukan di lantai produksi. - Hydraulic Chuck
Hydraulic chuck memberikan cengkraman yang kuat, redaman getaran, dan runout rendah (3 mikron), sangat cocok untuk pemotongan presisi tinggi. - Shrink Fit Tool Holder
Tool holder ini memberikan gaya cengkram tinggi dan penggunaannya sering dalam pemesinan kecepatan tinggi atau long reach untuk meminimalkan getaran alat.
Demikian artikel tentang keuntungan dan kekurangan solid milling jika dibandingkan dengan indexable milling. (sms)