PT Samudra Metalindo Sejahtera – Indexable milling adalah metode pemotongan material yang mengandalkan sisipan (insert) yang dapat diganti (“indexed”) ketika ujungnya mulai tumpul.
Penggunaan teknologi ini banyak dalam dunia pemesinan modern, ketika efisiensi, presisi, dan fleksibilitas menjadi kunci utama dalam proses manufaktur.
Indexable milling membantu menjaga ukuran benda kerja tetap sama, mengurangi waktu penggantian alat, dan mempertahankan presisi selama proses milling.
BACA JUGA: 3 Rekomendasi Milling Chuck Ann Way
Untuk memaksimalkan penggunaan teknologi ini, penting bagi para operator mesin untuk memahami istilah-istilah dasar yang berkaitan dengan indexable milling.
Artikel ini akan mengulas berbagai istilah penting seputar cutter, insert, serta parameter teknis yang umum dalam indexable milling, sehingga dapat membantu pengguna memilih dan mengoperasikan alat dengan lebih optimal.
Dua komponen utama Indexable milling:
- Body Cutter
Body cutter adalah bagian utama, terbuat dari baja atau material tahan beban tinggi, memiliki clamping atau sekrup untuk memasang insert. - Indexable Insert
Ini adalah potongan karbida bisa untuk penggantian dan punya fungsi sebagai pemotong; tersedia dalam berbagai geometri dan sudut. Bentuk paling umum: segitiga (TCMT), persegi (APKT, SEHT), dan bulat (RCKX, XCKX).
Dengan kombinasi body cutter dan insert, Anda bisa memilih geometri, bahan insert, dan coating yang tepat sesuai material benda kerja (aluminum, steel, stainless, cast iron).

Beberapa terminologi insert dan karakteristik cutter dalam penggunaan metode indexable milling.
- Coating
Lapisan seperti TiN, TiAlN atau PVD untuk meningkatkan umur pakai dan aktivitas dalam material berbeda. - Chip Breaker
Alur halus pada insert untuk memecah serpihan agar tidak menyumbat. Umumnya terlihat pada insert seperti APKT PDFR atau TCMT 16T304. - Corner Radius (rε)
Radius pada sudut insert yang mempengaruhi halus atau kasarnya hasil pemotongan. Misalnya rε = 0,4 mm atau 0,8 mm pada tool Walter. - Helix Angle
Sudut ulir pahat. Pahat dengan ulir 30° populer untuk aplikasi umum, sedangkan 45–60° untuk finishing. - Tooth / Flute
Jumlah tepi potong, misalnya 2-flute untuk slotting, 3-flute untuk ferrous/non-ferrous, dan 4+ flute untuk kecepatan feed tinggi. - Helical Pitch / Pitch
Jarak antar alur. Ini berpengaruh pada stabilitas dan formasi serpihan.
Alat ini untuk berbagai operasi seperti face milling, shoulder milling, serta slotting dan chamfering. Penggunaan teknologi ini banyak dengan sejumlah pertimbangan. Pertama, mengoptimalkan waktu dan biaya karena hanya mengganti insert, bukan cutter penuh.
BACA JUGA: Penjelasan dan Cara Kerja CNC Milling Tool Holder
Kedua, variasi insert memungkinkan penyesuaian untuk roughing vs finishing. Misalnya insert bergerigi untuk roughing dan wiper insert untuk finishing. Ketiga, adanya sistem standarisasi ISO (ISO 1832) memudahkan pemesanan dan kompatibilitas insert di seluruh dunia.
Dengan memahami istilah-istilah seperti insert shapes, chip breaker, helix angle, dan indexing, pengguna dapat lebih efektif memilih alat indexable milling yang tepat untuk proses produksi. (sms)